![]() |
karya anak bangsa lebih dihargai oleh Negara lain. (ilustrasi skills by pexels) |
News Laskar, opini- Putra-Putri Indonesia menjadi salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) yang per-hari ini juga disoroti oleh dunia internasional.
Seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, seluruh Negara di belahan dunia hari ini berlomba-lomba
dalam melakukan pemberdayagunaan SDMnya untuk bersama-sama berpartisipasi untuk
perkembangan dunia.
Indonesia juga
memiliki putra-putri terbaiknya. Mereka sangat berpotensi dan berhasil menciptakan
buah karya yang sangat menakjubkan. Namun naas, Karyanya itu lebih diperhatikan
dan diapresiasi oleh Negara lain.
Amerika Serikat
adalah salah satu contoh negara adidaya yang sangat adaptif di bidang
teknologi, tak menyia-nyiakan kesempatan dengan segala power yang mereka miliki.
Mereka kerap memperhatikan
potensi SDM dari Negara mana pun untuk diajak bekerjasama. Termasuk Vera Mulyani, ia melejit menjadi salah satu
perempuan paling bertalenta asal Indonesia.
Vera Mulyani yang
kali ini tinggal di Los Angeles, California, Amerika Serikat tercatat sebagai
salah satu arsitek permukiman di planet Mars atau marschitect.
BACA JUGA : Pemilik Appartement Meikarta Jual Rugi Akibat Mangkraknya Pembangunan
Artinya, Negara lalai
dan belum dapat memperhatikan serta memfasilitasi para putra-putrinya yang
memiliki karya hebat untuk bersaing dengan negara lainnya.
Tak hanya itu,
ada juga Dr. Warsito Purwo Taruno yang memiliki nasib tak jauh beda dengan Vera
Mulyani. Sebagai seorang penemu ECCT (Electro-Capasitive Cancer Therapy), ia harus
hijrah ke Polandia setelah karyanya di tolak oleh Negaranya sendiri. Namun tak
cukup sampai di situ, beliau tak menghentikan langkahnya dalam melakukan
penelitian terhadap penemuannya itu. Beliau terus mengembangkan penelitian itu
meski harus berpindah ke Warsawa, Polandia.
Dari dua contoh
diatas kita dapat melihat betapa minusnya perhatian Pemerintah terhadap
potensi-potensi yang dimiliki setiap Anak Bangsa. Maka tak heran jika Indonesia
hingga detik ini masih dalam status berkembang, meski memiliki kekayaan alam
yang melimpah serta SDM yang berpotensi. Karena, bagaimana potensi yang
dimiliki oleh Anak Bangsa dapat diberdaya gunakan, sedangkan pemerintah kita
sendiri pun lemah dalam memperhatikan dan memfasilitasinya? Lantas SDM Indonesia
yang bodoh atau Perhatian Pemerintah yang kurang?
kontributor: lookmans
editor : arsm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar