Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Membedah Idealis, Ternyata Realistis

Minggu, Februari 12, 2023 | Februari 12, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-12T10:36:41Z
Benarkah orang yang idealis tidak realistis? Berikut penjelasannya 


News Laskar,opini-Banyak orang yang sudah tak asing lagi ketika mendengar idealis. Namun, tak juga banyak orang yang memahami betul makna dari idealis itu sendiri. Sehingga terkadang beberapa orang memepercayai bahwa idealis itu suatu hal yang tidak relevan untuk kehidupan. Atau secara simplenya melawan realistis. Benarkah demikian?


Sebelumnya, mari kita bahas dulu pengertian umum terkait idealis. Melansir dari wikipedia, idealis dimaknai sebagai orang yang bertindak berdasarkan pengalaman empiris yang unik, pikiran, dan cita-cita tinggi untuk mencapai hal maksimal. 


Dari pengertian umum tentang idealis tersebut, apakah tidak relevan dalam kehidupan atau dianggap tidak realistis? Padahal, dengan pengertian umum yang demikian itu, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap orang idealis. Sebab, mana mungkin insan dimuka bumi ini yang tidak memiliki pengalaman, pikiran, serta cita-cita. Lantas pantaskah Idealis itu dimaknai dengan suatu yang tidak realistis? 


Itu hnya dari pengertian umum saja, belum lagi kita bedah melalui sejarah idelais itu sendiri. Apakah benar jika idealis itu suatu hal yang realistis dari versi sejarah. Mari kita bedah.


Sejarah penggunaan kata Idealisme sudah dimulai pada Abad 17 sampai awal awal 20. Dengan tokoh yang memperkenalkannya adalah Plato yang pada saat itu ia memberi perlawanan dengan hasil kajian materialisme Epikuros yang menyebutkan bahwa mental menjadi landasan dalam kehidupan dianggap lebih realistis.


Sehingga secara singkat tindakan ini mencerminkan pada sikap positif yang berupaya untuk menghindari segala kecurangan serta kekeliruan yang terjadi. Filsafat idealisme secara umum disebut sebagai filsafat abad 19. namun sebenarnya konsep-konsep idealisme sudah ada sejak abad 4 masehi, yaitu dalam ajaran Plato.


Plato memercayai bahwa, segala sesuatu yang dapat diinderai adalah penampakan semata. Realitas yang sesungguhnya adalah ide-ide, atau bentuk-bentuk asal dari penampakan itu sendiri dan ide-ide itu merupakan dunia universal abadi yang tidak berubah. Apa yang nampak hanyalah refleksi atau bayangan dari konsep-konsep yang ada dalam dunia universal abadi, maka selalu berubah.


akan nilai-nilai dari penampakan yang ada di dunia ini. Plato menyimpulkan bahwa, ada nilai di balik penampakan itu, maka tentu yang memberi nilai jauh lebih penting dari pada penampakan itu sendiri. Dan ternyata yang memberi nilai atas penampakan itu adalah sesuatu yang metafisik, yang tidak nampak, tetapi terus eksis, yaitu ide-ide. 


Saya rasa dari sejarah yang sudah dipaparkan, pembaca sudah mengerti makna idealis sendiri. Jelasnya, lawan kata idealis bukanlah realistis. So, jangan lagi berasumsi bahwa idealis adalah orang-orang yang utopis atau tak realistis.

Tidak ada komentar:

Iklan