Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Per 1 Januari 2025,harga Rokok naik,ini daftar harganya

Kamis, Januari 02, 2025 | Januari 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-02T03:27:52Z

 


 

Bekasi – Meskipun Cukai Hasil Tembakau (CHT) tidak mengalami kenaikan namun Pemerintah Pusat secara resmi menaikan Harga Jual Eceran (HJE) per tanggal 1 Januari 2025.


Kenaikan ini tertuang melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun Atau Klobot dan Tembakau Iris.


Dalam tulisan aturan tersebut menjelaskan, adapun kenaikan ini dilakukan pemerintah sebagai upaya dalam mengendalikan konsumsi produk-produk hasil tembakau di masyarakat, serta demi mengoptimalkan aspek penerimaan negara.


Dan juga untuk mengendalikan konsumsi hasil tembakau, melindungi industri hasil tembakau yang padat karya yang proses produksinya menggunakan cara lain daripada mesin, dan optimalisasi penerimaan negara.


Aturan tersebut juga menjelaskan, kenaikan Harga Eceran rokok akan bervariasi untuk masing-masing jenis produk hasil tembakau, dengan rincian sebagai berikut:


Daftar Harga Jual Eceran (HJE) Rokok 2025 :


1.Sigaret Kretek Mesin (SKM):


Golongan I paling rendah Rp 2.375/batang atau naik 5,08 persen, dengan tarif cukai Rp 1.231/batang

Golongan II paling rendah Rp 1.485/batang atau naik 7,6 persen dengan tarif cukai Rp 746/batang

2. Sigaret Putih Mesin (SPM):


Golongan I paling rendah Rp 2.495/batang atau naik 4,8 persen dengan tarif cukai Rp 1.336/batang

Golongan II paling rendah Rp 1.565/batang atau naik 6,8 persen dengan tarif cukai Rp 794/batang

Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan (SPT):

Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 1.555/batang sampai dengan Rp 2.170/batang dengan tarif cukai Rp 378/batang

Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 995/batang atau naik 15 persen dengan tarif cukai Rp 223/batang

Golongan III harga jual eceran paling rendah Rp 860 atau naik 18,6 persen dengan tarif cukai Rp 122/batang.

3. Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF):


Golongan I paling rendah Rp 2.495/batang atau naik 4,8 persen dengan tarif cukai Rp 1.336/batang

Golongan II paling rendah Rp 1.565/batang atau naik 6,8 persen dengan tarif cukai Rp 794/batang

Harga jual eceran paling rendah Rp 2.375/batang atan naik 5 persen dengan tarif cukai Rp 1.231/batang


4. Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM):


Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 950 dengan tarif cukai Rp 483/batang (sama dengan 2024)

Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 200 dengan tarif cukai Rp 25/batang (sama dengan 2024)

5. Jenis Tembakau Iris (TIS):


Harga jual paling rendah Rp 55-180, tidak berubah dari tahun ini


6. Jenis Rokok Daun atau Klobot (KLB):


Harga jual paling rendah Rp 290, tidak berubah dari tahun ini


7. Jenis Cerutu (CRT):

Harga jual paling rendah Rp 495 sampai Rp 5.500, tidak berubah dari tahun ini.


8. Harga Jual Eceran Rokok Elektrik:


Rokok elektrik padat minimal Rp 6.240/gram atau naik 6,01 persen dari sebelumnya di Rp 5.886/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 3.074/gram

Rokok elektrik cair sistem terbuka (isi ulang) minimal Rp 1.368/gram atau naik 22,03 persen dari sebelumnya di Rp 1.121/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 636/gram

Rokok elektrik cair sistem tertutup minimal Rp 41.983/gram atau naik 22,03 persen dari sebelumnya di Rp 39.607/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 6.776/gram

9. Hasil pengolahan tembakau lainnya:


a. Tembakau molasses minimal Rp 257/gram atau naik 6,19 persen dari sebelumnya di Rp 242/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 135/gram


b. Tembakau hirup minimal Rp 257/gram atau naik 6,19 persen dari sebelumnya Rp 242/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 135/gram.


c. Tembakau kunyah minimal Rp 257/gram atau naik 6,19 persen dari sebelumnya Rp 242/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 135/gram.


(yanso)

Tidak ada komentar:

Iklan