Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mengungkap Manusia Selain Laki-Laki: Emansipasi Tersisi

Minggu, Desember 18, 2022 | Desember 18, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-18T09:48:01Z

 

Dunia tidak adil pada manusia ini (ilustrasi by pexels)

News Laskar, opiniPerempuan Indonesia adalah sosok yang kerap dipandang lemah dari masa penjajahan. Tak sedikit juga orang menganggap bahwa perempua hanya pantas disebut dengan manusia kasur, sumur, dapur. Perlakuan tersebut tentunya suatu hal yang semena-mena dan bentuk pengekangan terhadap kaum perempuan.

 

Referensi diatas adalah sebagai bahan refleksi untuk kita semua ketika sedang berada di dalam ruang dialog perempuan. Yang mana seiring dengan berkembangnya zaman serta ilmu pengetahuan, seiring itupun pentingnya peran perempuan didalam peradaban dunia. Dan juga sangat perlu untuk diperhatikan agar tidak terjadi konfrontasi antara laki-laki dan perempuan.

 

Lantas sudahkah emansipasi berpihak pada Kaum perempuan Indonesia? Dan apa itu emansipasi?

 

BACA JUGA : Maroko Sedih!! Croasia Juara Tiga Liga Dunia


Emansipasi, sering menjadi defenisi yang kadang kala terlalu melebar ketika diangkat didalam ruang dialog publik. Kata emansipasi secara terminologi berarti kebebasan dari pengekangan orang lain.

 

”terbebas dari pengekangan, kontrol, atau kekuatan yang orang lain,” (Steel, 2000: 220).

 

Dan dari berbagai tokoh, Raden Ajeng (RA) Kartini adalah salah satu sosok pahlawan nasional yang berjuang menuntut hak-hak kemerdekaan atas perempuan melalui surat-surat korespondensinya dengan teman-temannya yang berada di Belanda, didalam surat tersebut RA Kartini menceritakan local wisdom dari perempuan Indonesia pada waktu itu sangatlah minim, terkait emansipasi.

 

RA Kartini merefleksikan emansipasi untuk membawa perubahan besar bagi bangsa indonesia, dengan memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan. Karena pada zaman dahulu pendidikan sangat susah dicapai untuk warga pribumi terkhususnya perempuan.

 

Sesungguhnya emansipasi yang sebenarnya adalah memberi hak bebas kepada perempuan untuk mengembangkan minat dan bakatnya, bukan hanya mempertahankan kodratnya.

 

Itulah sosok RA. Kartini. Berkat ilmu dan perjuangannyalah, kini peradaban kaum perempuan dapat menikmati pendidikan dan sosial yang tak lagi ditindas serta dianggap kasur,sumur, dan dapur.

 

 

Tidak ada komentar:

Iklan