![]() |
Literasi adalah kunci peradaban sebuah banhsa dari zaman ke zaman |
News Laskar,opini- Dalam islam sendiri literasi di terangkan dalam alqur'an surat al-alaq ayat 1-5, terdapat perintah membaca. Maksud dari membaca ini adalah menyampaikan, menelaah, dan meneliti. Hal ini tidak di jelaskan secara spesifik, Ini untuk menunjukkan bahwa bacaan itu umum.
Dunia barat sudah mengalahkan jauh dunia islam di zaman modern ini. Dunia islam lebih bangga pendidikan, politik, dan peradaban barat. Jika umat islam betul-betul mengamalkan apa yang diperintahkan dalam surat al-alaq 1-5 yang merupakan perintah legendaris itu, maka niscaya dunia islam modern lebih unggul di banding dunia barat.
Sejarah membuktikan bahwa islam pernah berada masa kejayaan dan pernah berada masa keemasan. Pada masa pertengahan abad islam justru islam berada dalam cahaya sedangkan Dunia barat dan Eropa dalam kegelapan. Di masa keemasan islam ini menjadi motivasi bagi motivasi bagi Eropa yang melahirkan perubahan yang hampir terjadi dalam semua bidang kehidupan masyarakat yaitu masa Renaissance.
Zaman keemasan islam pada tahun (750-1258M), yaitu pada masa dinasti Abbasiyah berada di Baghdad yang pada masa itu di pimpin oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Khalifah Al-ma'mun. dan dinasti Unsyiah II berada di Cordova, Spanyol yang di pimpin oleh Muhammad bin Abdurrahman dan Al-hakam Al-muntasir.
Pada masa dari kedua dinasti tersebut mendukung perkembangan dari sains, banyak buku-buku dan manuskrip dari Yunani, Mesir, Persia, India, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Mereka membuat perpustakaan, universitas, dan menjamin para kehidupan para ilmuwan.
Pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid, ia mendirikan Baitul Hikmah sebagai pusat observasi dan kajian ilmu pengetahuan. Masa Khalifah Al-hakam Al-Muntasir ia mendirikan sekolah dan perpustakaan. Itulah bukti kemajuan dan kejayaan islam pada masanya.
Pada masa tersebut lahirlah para ilmuwan yang mempunyai pengaruh besar seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Jabir Ibnu Hayyan, Ibnu Al-Nafis, Ibnu Khladun, Al-Zahrawi, Ibnu Haitham, Umar Khayyam, Ibnu Al-Baithar dan Masih Banyak Lagi.
Peradaban ilmu pengetahuan di baghdad di akhiri dengan serangan hulagu khan dari Mongol, Baitul Hikmah di hancurkan bahkan buku-bukunya dijadikan jembatan untuk menyeberangi sungai Eufrat dan sungai Tigris. Bahkan warna air sungai menjadi hitam pekat, hal ini membuktika betapa banyak buku-buku ilmu pengetahuan yang dihancurkan.
Begitu juga peradaban islam di Andalusia, Spanyol. Ketika munculnya Renaissance peradaban islam di Andalusia mengalami kehancuran. Munculnya Renaissance bangsa Eropa menjadi bangkit dan menguasai dunia dengan semboyan Gold (Emas), Glory (Kejayaan), dan Gospel (Kesucian).
Dunia literasi sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Kita ambil contoh, mengapa indonesia bisa di jajah oleh belanda selama 350 tahun? itu karena pada saat itu buta huruf sangat tinggi, dan sedikit sekali yang bisa membaca dan menulis. Karena pada saat itu juga menempuh pendidikan hanya kalangan konglomerat dan para anak bupati.
Kita sebagai umat islam harus belajar dari sejarah, bagaimana kemajuan di dinasti abbasiyah dan dinasti umayyah II yang banyak melahirkan para ilmuwan hebat pada bidangnya, Mereka tanpa lelah belajar, melakukan penelitian, dan membaca buku-buku.
Oleh karena itu, meningkatkan literasi harus diwujudukan untuk meningkatkan ketertinggalan dalam semua bidang agar bisa setara atau lebih unggul dari bangsa barat.(med)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar