 |
| Eksekusi Lahan Di Sulawesi Selatan |
Penggusuran paksa kebun masyarakat memicu bentrokan antara warga dan kepolisian di Desa Kalasey Dua, Minahasa, Sulawesi Utara. Pemerintah provinsi dituntut menghentikan eksekusi lahan calon lokasi Politeknik Pariwisata Manado itu selagi proses hukum berlangsung.
Cekcok terjadi pada Senin (7/11/2022) sekitar pukul 10.00 Wita. Satu jam sebelumnya, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado telah menyiagakan ratusan personel bertameng dari Korps Sabhara sebagai pengawal akses ekskavator yang akan digunakan untuk meratakan sekitar 20 hektar kebun warga.
Didampingi LBH Manado, petani mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk kembali memgambil hak pengelolaan lahan.
Gugatan mereka "tidak diterima" oleh PTUN Manado dan dikuatkan oleh putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar.
Sengketa lahan petani dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara saat ini masih dalam tahap upaya kasasi ke Mahkamah Agung.
Namun belum selesai putusan kasasi di Mahkamah Agung, Pemprov Sulut berupaya melakukan eksekusi lahan pada Senin (7/11/2022).
Sekitar 80 warga yang mengetahui rencana eksekusi itu kemudian berjaga di sekitar jalan masuk menuju lahan.
Sekitar pukul 09.00 WITA, petani mendapatkan kabar bahwa puluhan polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja menuju lokasi perkebunan.
Tonton Vidionya :
Bentrok Polisi
Sebanyak 7 mobil Sabhara mencoba merangsek masuk ke lokasi perkebunan yang kemudian dihadang warga. Beberapa orang petani solidaritas ditangkap.
LBH Manado melaporkan beberapa petani menjadi korban kekerasan aparat dalam bentrokan tersebut.
Aparat memaksa masuk ke lahan petani dengan menyemprotkan air dari mobil pemadam kebakaran ke arah warga.
Polisi dan Satpol PP juga memaksa menerobos masuk lokasi lahan pertanian dan menabrak beberapa warga yang menghadang.
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar