NEWSLASKAR, BEKASI- Terdakwa Ferdy Sambo dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir Josua Hutabarat memberikan tanggapan singkat berkaitan dengan polemik tambang batu bara ilegal di Kaltim yang kini mencuat.
Hal tersebut disampaikan setelah menjalani persidangan terkait kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sikapnya yang biasa hanya berjalan berlalu setelah persidangan, menjadi berbeda dengan menjawab sedikit pertanyaan awak media malam itu.
"Tanya ke penjabat yang berwenang saja", tutur Ferdy saat menyatukan kedua telapak tangannya di PN Jaksel, Rabu, 09 November 2022.
Diketahui bahwasannya beredar salinan dokumen berjudul Laporan Hasil Penyelidikan (LHP) berkop surat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Divisi Profesi dan Pengamanan di media sosial Twiter.
BACA JUGA : Mahasiswa Wajib Tahu! Inilah Pentingnya Kelembagaan Mahasiswa Dalam Membangun Peradaban
Termuat dalam 3 salinan dokumen tersebut klasifikasi bersifat rahasia.
salinan dokumen tersebut diunggah oleh akun twitter @BosPurwa pada 6 November 2022.
Pada salinan pertama yang diunggah tertera nomor dokumen R/1253/IV/WAS/.2.4.2022/Divpropam tanggal 7 April 2022.
Kemudian pada salinan ke tiga yang diunggah tertera tanda tangan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jendral Polisi Ferdy Sambo.
Terdapat tiga poin kesimpulan pada salinan dokumen ketiga tersebut antara lain,
adanya pernyataan terkait intervensi unsur TNI.
Panglima TNI Jendral Andika Perkasa memberikan respon tegas. Ia telah memerintahkan tim hukum untuk mencari bukti kebenaran akan dokumen rahasia yang beredar tersebut.
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar