Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sudut Pandang Manusia Menurut Plato

Selasa, Februari 14, 2023 | Februari 14, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-14T10:29:30Z

Berikut fakta tentang Plato sebagai filsouf




News Laskar, sejarah- Plato adalah salah satu tokoh filsafat yang menjadi berbagai sumber ilmu filsafat yang di gunakan masyarakat hingga saat ini.


Plato lahir di Athena, Yunani pada tahun 429 SM dengan ayah yang bernama Ariston dan ibu yang bernama Perictione. Nama Plato sendiri berasal dari gurunya, karena perawakannya tinggi, berbagi lebar, dan wajah yang tampan. 


Plato banyak menerima ilmu pengetahuan, termasuk menggambar, musik, dan puisi. Ketika remaja Plato sangat mahir dalam membuat sajak. Plato juga mendapatkan ilmu filsafat dari muridnya Herakleitos yaitu Kratylos.  


Ajaran filsuf Kratylos menjelaskan segala sesuatu akan berlalu ibarat seperti air. Namun, Plato kurang tertarik dengan ajaran Kratylos, dan lebih tertarik pemikiran Socrates. Plato pun memahami lebih jauh dengan pemikiran Socrates.


Plato yang bisa menyatukan berbagai unsur seperti seni, filosofi, puisi, dan musik. menjadikan sosok yang begitu istimewa karena berhasil mengikut jejak Socrates yang sanggup menyatukan berbagai unsur menjadi kesatuan. 


Plato memandang manusia membagi menjadi tiga unsur, Ephitumia (Nafsu), Thumos (Semangat), dan Logostikon (Intelektual). Ephitumia (Nafsu) mengutamakan kenikmatan jasmani, makan, minum, seks. Thumos (Semangat) selalu digambarkan haus akan jabatan dan martabat. Logostikon (Intelektual) disebut kebenaran dan sains.


Dari ketiga unsur itu harus seimbang agar dapat mencapai kebahagiaan jiwa yang ideal. Plato selalu mengingatkan kita tentang pentingnya mengendalikan nafsu dan menjadi lebih bijaksana. Karena manusia sering terperangkap pada hal-hal duniawi mereka.


Manusia secara tidak sadar masuk dalam kebahagiaan yang fana. Tunduk pada nafsu dan menyerahkan penuh hidupnya yang terjebak pada ajaran Hedonisme. Yang dimana mereka membeli bukan karena kebutuhan tetapi karena tekanan sosial.


Thumos (Semangat), di era sekarang ini banyak sekali "manusia" yang menyebutkan kekuasaan, ketika masa kampanye mereka saling menjatuhkan partai politik entah dengan cara sarkasme. 


Di zaman modern ini lebih merupakan produk konsumtif dapat menjadi ujian tuhan. Manusia di uji tuhan tentang seberapa bijak mereka dalam mengendalikan 3 elemen yang digambarkan plato.

Tidak ada komentar:

Iklan