Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ciptakan Transparasi Dalam Pengadaan Sekolah , SIPLah Wujudkan Pendidikan Yang Adil Dan Merata..

Kamis, November 17, 2022 | November 17, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-17T13:37:59Z

 



Pada 2019, Kemendikbudristek telah merilis SIPLah sebagai sistem elektronik yang dapat digunakan sekolah untuk melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa secara daring yang dananya bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dengan adanya SIPLah, kini sekolah dapat melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa (PBJ) secara fleksibel dan aman.

 

Pada Tahun 2022 ini, Pemerintah pusat telah menyalurkan anggaran Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) ke lebih dari 217.620 sekolah yang memenuhi berbagai persyaratan dengan anggaran Rp.51,6 Triliun. “Dengan SIPlah sekolah dapat membelanjakan dana BOS secara fleksibel sesuai kebutuhan sekolah” ujar Nadiem.

 

Tetapi dimana banyaknya sekolah yang tidak memberi laporan penggunaan dana BOS ke pemerintah,serta mendorong peningkatan transaksi secara elektronik, sehingga tercatat dengan mudah di pantau oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

 

BACA JUGA :  Apakah Sistem Informasi Pendidikan Di Kota Bekasi Sudah Terbuka ??


Dengan dikembangkan SIPlah ini, penyerapan anggaran sekolah ini cukup fantastis. Hingga saat ini , jumlah transaksi yang ada di SIPLah sebanyak 687.158 dengan jumlah pengguna 119.438 Sekolah

“Total transaksi yang ada pada SIPLah ini mencapai Rp.2.5 Triliun lebih ,” Ujar Kepala Pusat Data dan Informasi, Kemendikbudristek M.Hasan Chabibie.

 


Adapun manfaat dan tujuan tata kelola keungan yang baik, yaitu pendokumentasian elekrtonik untuk setiap transaksi sehingga tercipta tansparasi dan akuntabilitas, tercapai efisiensi anggaran dengan tingkat harga keseluruhan cenderung lebih rendah dan opsi penyediaan yang lebih banyak serta beragam, dan terbuka kesempatan bagi pelaku UMKM di daerah.

 

Pada 2021, SIPLah bertransformasi untuk menyediakan pengalaman berbelanja dan berjualan yang lebih baik. Mendikbudristek meyakini, sekolah semakin dapat berbelanja dengan aman sebab alur pembelanjaan dijamin sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Selain itu, akan lebih banyak pilihan mitra pasar dan penyedia; lebih banyak pilihan mitra pengiriman; fitur-fitur yang tersedia lebih lengkap terdiri dari pembatalan transaksi, aduan, serta dasbor pemantauan status transaksi untuk menghindari kesalahan maupun penipuan.

Sebelumnya, kata Nadiem, sekolah tidak dapat memantau status pesanan. Kepala sekolah mengeluhkan prosesnya yang memakan waktu lama sehingga mereka dibuat menunggu dengan cemas. Namun sekarang, sekolah dapat memantau status pesanan melalui dasbor. Semua proses belanja terdokumentasi dan dapat diunduh sehingga sekolah lebih aman melakukan transaksi.

Tak hanya itu, informasi mengenai durasi pengiriman juga dibutuhkan oleh satuan pendidikan. “Sekarang, sekolah dapat memilih mitra pengiriman dan durasi kecepatan pengiriman. Masing-masing mitra pasar bekerja sama dengan mitra pengiriman, sehingga sekolah dapat memilih mitra pengiriman dan kecepatan yang paling sesuai dengan kebutuhan sekolah,” tuturnya.

Sekolah juga dapat melakukan pembatalan transaksi selama penyedia belum konfirmasi. Selain itu, sekolah dapat mengajukan aduan sebelum uang disalurkan ke penyedia jika menemukan masalah dengan barang dan jasa yang diterima. “Kemendikbudristek juga dapat mengawasi transaksi yang terkendala sehingga dapat diselesaikan bersama,” ucapnya.

Di sisi penyedia juga akan lebih nyaman berjualan. “Penyedia kini lebih nyaman berjualan di SIPLah karena proses pendaftaran dan pembayarannya yang lebih cepat, verifikasi pendaftaran penyedia hanya membutuhkan waktu 1x24 jam setelah registrasi, pengecekan pembayaran otomatis, dan pembayaran diteruskan ke penyedia 1x24 jam setelah sekolah membayar,” ujar Nadiem.

Tidak ada komentar:

Iklan